Total Pageviews

Monday, May 23, 2011

Memutar Haluan menuju Pariwisata Sehat Kepulauan Riau

Pariwisata selalu menjadi perbincangan yang hangat dan sering di jadikan musabab muncul dan berkembangnya prikalu sosial dan dampak negatif di kalangan masyarkat yang pada akhirnya tidak mengerankan kalau sebagai masyarakat tidak menyutujui anaknya untuk bersekolah dan membangun karier di bidang jasa pariwisata, ditambah lagi Bahasa Inggris juga menjadi penyebab terhambatnya perkembangan pertumbuhan sumber daya manusia khususnya bidang pariwisata di Kepulauan Riau. Paradigma bahwa pariwisata memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan HIV Aids dan penyebarannya semakin hari semakin berkembang luas sehingga hari ini Departemen Kebudayaan Pariwisata mengadakan sosialisasi tentang peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor PM.30/HK201/MKP/2010 tentang Pedoman pencegahan Eksploitasi Seksual Anak dan penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Pariwisata. dihadirkannya Nara sumber nara sumber yang berkompeten di bidangnya yang sengaja di datangkan dari Jakarta dan dari Kepulauan Riau sendiri untuk memberikan suatu motivasi kepada pelaku usaha pariiwisata untuk bersama sama dengan pihak pihak terkait untuk mengkampayekan pencegahan eksploitasi seksual anak. 

Opini yang terbangun saat ini mengarahkan peran besar dampak usaha pariwisata menjadi penyumbang terbesar atas berkembangnya dampak sosial yang mengakibatkan anak anak di bawah umur terlibat dalam eksploitasi seksual yang akhirnya mengarah kepada dampak kesehatan seperti penularan wabah HIV yang berujung kepada penderita AIDS.

Pada masa tahun 2001 hingga 2004 Kepulauan Riau kunjungan wisatawan asing di beberapa pintu masuk wisatawan asing menunjukan angka yang menakjubkan bagi Kepulauan Riau. Batam, Tanjungpinang, Karimun dan Bintan merupakan pintu masuk yang sudah tersedia dengan terpadu. aktifitas malam dengan tawaran prostitusi menjadi andalan Kota Tanjungpinang, Batam dan Karimun hingga menjadi ":image" bahwa beberapa daerah di Kepulauan Riau ini bagi warga Singapura dan Malaysia menjadi destinasi wisata yang sangat mengkhawatirkan bagi ibu ibu rumah tangga di negara tetangga ini. kesan yang timbul ini masih bisa terasa sampai saat ini. Akibat pengembangan usaha ini Kepulauan Riau saat ini mendapat peringkat atas terhadap penyebaran HIV dan lintasan penjualan manusia/anak. 

http://kstv.co.id/2011/05/06/demo-psk-menolak-lokalisasi-ditutup/

Mengapa ini terjadi  ???

Mengapa Prostitusi menjadi sajian yang menarik ??? pertanyaan itu yang akan muncul. jdan jawabnya sangat simpel karena adanya permintaan/ demand dan tawaran/supply .... dua elemen ini saling memberikan andil besar sehingga tumbuh dan berkembangnya usaha yang tidak memberikan cerminan kepada bangsa yang memiliki budaya luhur dan selalu memegang akidah dan marwah sebagai pegangan hidupnya. Namun kondisi nya saat ini faktor ekonomi selalu dijadikan alasan, sulitnya mencari pekerjaan yang bisa memberikan berbagai kemewahan sementara menjadi faktor utama. Keteguhan Prinsip menjadi hal yang sulit di pertahankan. Regulasi yang tidak tegas dan sering di artikan dengan berbagai tafsir seolah olah beberapa pihak memberikan luang untuk terus berkembangnya usaha ini yang pada akhirnya kepariwisataan lah yang menyebabkan itu. 

Sungguh ironis sekali memang di mana mana di belahan dunia ini Prostitusi selalu ada dan sulit untuk di basmi dan di hilangkan, namun Kepulauan Riau yang saat ini memegang teguh prinsip adat istiadat yang kuat menuju Provinsi yang ingin menjadi Bunda Tanah Bunda Melayu harus berani memutar haluan menuju Pariwisata Sehat dengan sajian sajian Keindahan panorama alam yang berbasis kelautan dengan bungkus tatanan budaya Melayu dengan hiasan sejarah panjang ditambah hidangan makanan khas melayu dengan segarnya hasil laut yang melimpah menjadikan Kepulauan Riau menjadi Destinasi Unggulan di Indonesia. Kepulauan Riau harus mampu merubah kesan yang selama ini telah terbangun di negeri tetangga Singapura dan Malaysia sebagai destinasi prostitusi menjadi destinasi wisata yang sehat dan berkesan. 

Berbagai atraksi wisata bisa di kemas, kita memiliki Kawasan Wisata Terpadu Bintan yang selalu menyuguhkan atraksi wisata alam dengan aktifitas pantai dan golf nya yang senantiasa memberikan peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya dengan tidak mengedepankan Prostitusi sebagai daya tariknya. 


Ayo Kepri ...Kita Bisa .....
Kutipan Gurindam 12 Karya Raja ali Haji 

Barang siapa mengenal dunia
Taulah ia barang yang terpedaya

Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa

Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan

Kebanyakkan orang yang muda-muda
Disitulah syaitan tempat bergoda




No comments:

Post a Comment