Total Pageviews

Thursday, March 8, 2012

Kepulauan Anambas
Kepulauan sejuta Keindahan & Kenikmatan ”
The Islands of Paradise

Akhir pekan ini saya berkesempatan untuk kembali mengunjungi negeri di ujung Utara Provinsi Kepulauan Riau. Kunjungan ke Negeri Siantan ini merupakan tawaran emas dari Sang Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Pemuda Olah Raga kabupaten Anambas Bapak Raja Ishak. Perjalan ini kami mulai dari Bandara Raja Haji Fisabilliah. Siang yang mendung di hari Jumat itu membuat jadwal keberangkatan kami di tunda atas alasan operasional begitu lah sang pramugrari menyampaikan permohonan maaf nya kepada seluruh penumpang di pesawat fokker 50 yang sedang parkir di appront Bandara untuk menunggu persiapan lepas landas. Setelah sang pramugrasi menjelaskan tata cara keselamatan yang wajib di sampaikan kepada penumpang sesuai regulasi penerbangan sipil . Lepas landas berjalan dengan lancar dan sedikit guncangan terasa disaat pesawat menembus awan awan hitam yang bergumpal di udara. Setelah kira kira 20 menit di udara sang pramugrasi dengan senyumannya menawarkan sebotol air mineral dan beberapa kue/roti yang ditawarkan kepada penumpang untuk di ambil, satu aja ya kali malu juga mau ambil banyak, ntar di kirain lapar lagi. 

 “ Flight attendant .... “”prepare for arrival” begitu terdengar suara Pilot memberikan aba aba kepada pramugari untuk mempersiapkan segala seuatunya untuk landing kemudian tedengan suara lembut dari sang pramugari berkata “Penumpang kami yang terhormat sesaat lagi kita akan tiba di Bandara Matak, mohon pastikan sabuk pengaman Anda terpasa,  menegakkan sandaran kursi, emnutup meja dihadapan anda”. Disaat itu dari jendela terlihat bentangan pulau pulau indah yang tersebar di atas lautan yang biru di hiasi oleh rumah rumah penduduk di tepi pulau pulau menambah keindahaan pemandangan. Nice Landing captain .... Selamat datang di Matak Airport. Setelah mengambil barang di cabin kami pun menuruni tangga pesawat yang tidak begitu tinggi. Pemandangan Bandara yang walaupun kecil namun terlihat sibut pada saat itu karena di bandara ini sedang terparkir 2 pesawat dan 2 unit helicopter yang seluruhnya adalah pesawat untuk keperluan operasioal Conoco Philips dan Persuahan Migas lainnya yang memang bandara ini adalah milik mereka. Bandara kecil namun memliki pengamanan yang ketat dan rapi. Terlihat bangunan masih baru saja di renovasi hal tersebut terlihat dari bangunanya yang kokoh dan berdiri tegar.

Kota Tarempa pun sudah terlihat oleh mata, sebuah kota dengan rumah rumah yang bertengger di lereng lereng bukit dengan batu batu besar terlihat di sekitar kota ini. Kebeningan airnya membawa kita dapat menikmati keindahan karang karang laut di sekitar pelabuhan. Setibanya di Pelabuhan Pak kepala Dinas rupanya sudah mempersiapkan semuanya berikut sebuah sepeda motor dengan plat Merah, langsung di berikan kepada saya .... ini kunci motor dan kamar sudah di booking di Tarempa Beach kamar no . 317. Setibanya di hotel saya pun meminta kamar yang di pesan oleh Pak Kepala Dinas, Kamar ekskekutif ini Pak ...begitu kata sang penerima tamu hotel yang kalau di lihat namanya tidak sesuai dengan kenyataan karena di depan atau di sekitar hotel tidak ada pantai sama sekali... saya heran kenapa namanya pakai “beach”. Mungkin karena kalau dekat laut atau karena yang memberi nama juga mengartikan bahwa sesuatu yang di tepi laut adalah “beach”.

Tak sabar lagi untuk menyusuri Kota yang 2 tahun lalu pernah saya kunjungi, kini banyak berubah sebab kunjungan saya terdahulu jembatan yang terdapat di depan hotel kami ini belum rampung pengerjaannya, namun sekarang jembatan ini telah menghubungkan daratan di ujung pulau ini. Sunset momentum yang baik untuk di abadikan bongkahan batu batu besar di tepi Pulau dengan keunikan sebuah pemandangan susunan batu seolah olah di susun sehingga terlihat rapi dan berdiri tegar. Ombak ombak kecil menghantam bebatuan menambah eksotiknya pemadangan sore itu.

Malam semakin nikmat dengan suguhan udang dengan bumbu lada hitam di tambah sayur “baby Kailan” dan minuman the pahit hangat menambah semangat baru setelah perjalanan panjang dari Kota Tanjungpinang, di sela sela makan malam kami berbincang bincang dengan Bapak Raja Ishak Kadis Pariwisata dan Hidayat “sang Kapten” Speed boat yang membawa kami untuk menyusuri liku liku keindahan Kepulauan Anambas.

Pagi itu suasana tenang perlahan lahan matahari naik di ufuk timur menyinari lereng bukit di Pulau Siantan dengan teras laut yang tenang membangunkan tidur ku yang lelap setelah perjalanan kemarin. Inilah kisah perjalan di negeri Siantan Kepulauan Anambas bermula berikut catatan catatan yang saya bisa ungkapkan melalui tulisan ini :

Kota Tarempa Negeri Siantan

 Kota ini sudah dikenal dahulu kala sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang, mungkin publikasi dan informasi yang minim terhadap kota ini sehingga mungkin banyak orang secara nasional belum mengenal Kota ini. Kota yang memang terlihat sempit akibat pertumbuhan yang pesat atas dampak sebagai pusat pemerintahan Kabupaten yang termuda di Provinsi Kepulauan Riau ini sangat terasa dan sangat membutuhkan konsef pengembangan yang terpadu sehingga keindahan Kota ini akan dipertahankan. Rumah rumah di tepi laut kemudian berkembangan terus di atas lereng lereng Bukit yang satu saat nanti akan menghadapi kendala bila tidak di antisipasi dengan baik. Keunikan Kota tua ini bisa kita rasakan dari tawaran kuliner yang beraneka ragam mulai makanan ringan hingga makan berat dengan komoditi utama seafood seafood segar (fresh…real fresh)




Beberapa kuliner yang menggiurkan di Kota ini
·         Kerenas
·         Mie Tarempa
·         Roti Goreng
·         Nasi Dagang
·         Lakse
·         Bingke
·         Ikan Kerapu Sambal ijo
·         Ikan Merah Asam Pedas





Pantai Pulau Ayam
Pulau yang terletak di depan pulau jemaja ini dianugerahi oleh sang Pencipta dengan berbagai keindahan dan keunikan. Posisinya yang terlindung dari terpaan angin Utara yang merupakan tantangan besar daerak Kepulauan Anambas di saat musim nya, pasir pantai nya yang putih dan terhampar di depan air laut yang bening dengan karang karang laut  yang hanya berjarak 20 meter dari bibi pantai kemudian phon kelapa yang tumbuh subur di daratannya dengan bentangan bukit yang menutupi Pulau ini dari hembusan angin dari bagian utara menjadi kan Pulau ini benar benar “indah dan Menawan”




Pantai Padang Melang
Pantai yang paling terpanjang yang pernah saya lihat dalam hidup saya adalah Pantai ini lebih kurang panjangnya 7 Kilomenter dengan hamparan pasir putih yang bening bak Kristal yang bertebaran bersinar dikala siang hari. Pantai yang saat ini menjadi idola masyarakat sekitar disaat waktu waktu tertentu untuk mandi dan bermain di pantai. Pantai ini memiliki beberapa sarana pendukung seperti gazebo, toilet atau ruang bilas, warung warung milik masyarakat setempat yang menjual berbagai minuman dan makanan ringan. Lapangan volley pantai juga sudah tersedia disini. Minum kelapa dengan hembusan angin sepoi sepoi sambil duduk di gazebo gazebo menjadi kegiatan utama bila tidak berkatifitas di laut. Jika hendak mencoba memakai perahu kecil yang masyarakat sekitar menyebutnya “perahu appolo” pengganti kayak menjadi tawaran menantang untuk beraktifitas di pantai, jika belum pintar menggunakannya mintalah nelayan setempat untuk mengajari cara menggunakannya.



Wisata Agro di Jemaja
Di selatan Pulau Jemaja terdapat kawasan pertanian dengan kunikan dan suasana kampong yang damai dan tenteram. Bentangan sawah dan kebun kebun masyarakat yang bercocok tanam dengan berbagai tanaman seperti Padi, semangka, jeruk, sawi, kangkung dan banyak lagi tumbuhan tumbuhan pertanian yang dikelola oleh patani local bisa menjadi daya tarik wisata di Pulau ini. Kebanyakan pengolahan pertania di kawasan ini masih di lakukan secara tradisional. Peternakan lembu juga menjadi pemandangan yang unik yang juga memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan wisata agro di kawasan ini.


 Snorkeling di Teluk Asam Pulau Mandariauw
“Menakjubkan” itulah kata yang keluar dalam benak saya ketika menceburkan diri ke lautan yang bening di sebuah kawasan karang karang laut yang indah bertebaran di dasar laut dengan lenggak lenggok ikan dengan berbagai jenis dan warna yang berbeda, berbaris beiringan meliuk liuk diatas karang menjadi sajian pemandangan yang menkjubkan. Tidak butuk keahlian yang banyak untuk melakukan kegiatan ini, dengan bantuan kaca mata selam dan alat snoerkling untuk bernapas di tambah lagi pelampung Anda akan menikmati keindahan bawah laut Kepulauan Anambas ini dengan mengasikan dan saya yakin kita bisa ketagihan.




Pantai Penjalin
Pantai dengan pasir putihnya menjadi pantai lainnya yang memberikan kesan bahwa Kabupaten Anambas ini memiliki kekayaan dan potensi besar terhadap pengembangan wisata bahari. Pantai dengan kombinasi kawasan karang laut yang tidak jauh dari bibir pantai ditambah lagi suasana batu batu besar di tepi pantai menjadikan pantai ini menjadi pantai yang mesti di kunjungi kalau berkunjung ke Anambas. Namun kondisi saat ini belum ada transportasi laut yang regular dari dank e Pulau ini sehingga kita harus menyewa kapal untuk menuju pulau Ini. Diving dan Snorkeling menjadi kegiatan yang mengasyikan di sekitar Pulau ini





Pulau Durai – Penangkaran Satwa Langka - Penyu
Pulau Durai hanya lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Kota Tarempa. Di Pulau yang juga memiliki pantai Indah dan Karang karang laut ini memiliki keunggulan dan kunikan lain yaitu sebagai pusat penangkaran dan pengembang biakan hewan langka yaitu Penyu. Pulau ini di huni oleh seorang Kakek yang menurut beliau sudah di situ sejak 24 tahun yang lalu di bantu seorang pemuda bernama Sabri. Mereka berdua disana membantu perusahaan pengolahan Migas untuk program penyelamatan hewan langka tersebut. di sebuah rumah yang sederhana dan sudah tua menurut Pak Lani itu mereka mendata dan mengindentifikasi proses pengembang biakan Penyu yang bertelur di sekitar Pulau Durai. Penyu merupakan hewan yang memiliki keunikan dimana dia menetas dia akan kembali lagi bertelur di tempat itu sebuah fenomena yang menarik untuk terus di pertahankan dan di lestarikan.


Perairan Pulau Durai juga menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap keindahan bawah lautnya yang mampu memberikan pemandangan yang menakjubkan bagi para penyelam dengan karakter ikan ikan besar dan karang karang laut yang indah menjadikan tawaran aktifitas lain di sekitar Pulau ini


  

Untuk menuju kawasan destinasi wisata diatas dapat dilalui dengan cara :

1.       Melalui Kapal dengan cara naik Kapal Bukit Raya, Sabuk Nusantara berangkat dari Tanjungpinang (jadwal cek di Kantor Pelni)
2.       Ferry – dari Tanjungpinang ke Kota Letung Jemaja dan Kota Tarempa di Siantan (jadwal masih menunggu setelah musim angin utara selesai)
3.       Melalui Pesawat SKY Aviation Tanjungpinang – Matak  kemudian di lanjutkan dengan speed boat menuju Kota Tarempa dan Anda harus bermalan untuk melanjutkan lagi keesokan harinya dengan Kapal menuju Kota Letung. Tiket bisa di dapatkan di EMKA Tours Jalan Ahmad Yani batu 5 atas Tanjungpinang

Fasilitas Pendukung :
1.       Hotel /losmen tersedia dari harga Rp. 150.000 hingga Rp. 400.000
2.       Restaurant (seafood- warung warung masyarakat)
3.       Transportasi : Ojek atau rental mobil

Waktu berkunjung :
·         Maret hingga July

Selamat menikmati keindahan Kepulauan Anambas .....The Islands of Paradise