Total Pageviews

Saturday, January 8, 2011

Ketua RT Tak seperti Walikota


Ketua RT atau Rukun Tetanga merupakan kepala daerah yang paling dekat dengan masyarakat langsung, mulai dari pendataan, penyelesaian perselisihan, perselingkuhan, pergaduhan hingga urusan kematian dan masih banyak lagi urusan yang harus di urus oleh seorang Ketua RT. Sejak tahun 2006 saya dipilih oleh masyarakat Blok A sampai dengan Blok F perumahan Mahkota Alam Permai yang berlokasi di daerah Batu 10 persisnya di depan kuburan batu 10 menuju Kota Kijang. Di pilih melalui pemilihan langsung yang tidak dilalui melalui berbagai tahapan dan  sistem kampanye dengan tidak mengeluarkan biaya sama sekali yang berbeda jauh dengan kampanye seorang calon Walikota yang bisa bisa sampai puluhan Milyar rupiah. Perjalanan Ku menjadi seorang Ketua RT menghasilkan sejarah bagi hidup ku dan menambah kematangan dan kedewasaan tersendiri, kesabaran dan ketabahan memimpin masyarakat dengan latar belakang budaya, pendidikan, pekerjaan yang berbeda beda memberikan pengalaman yang indah dengan keberagamaman suka dan duka. honor yang diterima kalau di hitung hitung yaaah .... hmmmmm...buat telpon aja mungkin nggak cukup namun amanah sudah di terima mau tidak mau harus di jalankan. pada saat pemilihan dahulu aku bekerja dengan lembaga pendidikan yang jam kerja nya sudah tertentu jam 8 pagi hingga jam 5 sore, kegiatan yang tidak begitu padat sehingga aku dapat meluangkan waktu yang cukup untuk mengelola kegiatan RT. awal tahun 2007 aku kemudian berhenti dari pekerjaan ku dan memilih untuk kerja sebagai profesional sebagai seorang tour guide. Kegiatan yang sering membawa ku pergi keluar kota dan keluar negeri untuk membawa tamu membuat urusan RT menjadi tanggung jawab istri ku yang orang orang memanggilnya "Ibu RT" kepinginnya sih dipanggil Ibu Walikota atau Ibu Dewan gitu ...hehehehheeh ..berharap satu hari kelak bisa tercapai ...hahahahahhaha....

Pada perjalanan menjadi ketua RT sempat aku mengajukan surat pengunduran diri, namun alasan yang masuk akal di layangkan oleh kantor Lurah Pinang Kencana. akhirnya dengan separuh hati kewajiban sebagai ketua RT tetap ku jalani mengingat masyrakat terus meminta surat pengantar untuk membuat berbagai dokumen.

Pada satu hari aku kembali membuka buka SK (surat Keputusan) berkaitan tentang pengangkatan RT tersebut di ternyata masa bakti ku sudah berakhir pada 20 April 2010. Tidak ku sangka sudah moloh 9 bulan lamanya ... jadi dalam hati ku bertanya kok orang kantor Lurah nggak pernah nyanya nanya... apa mereka nggak mau tau atau kenapa ya ...beberapa kali hal ini saya sampaikan kepada pak RW yang menjadi atasan RT dan beliau menyampaikan untuk bersabar sebab Kelurahan kita ini akan di mekarkan dan berubah nama menjadi Keluran " Tuah Kencana".

Seminggu yang lalu Pak RW menyampaikan untuk mengadakan rapat untuk pergantian RT, dan saya langsung membuat surat undangan kepada tokoh masyarakat dan perwakilan masyarakat untuk ikut rapat yang intinya adalah memilih Ketua RT yang baru untuk menggantikan Ku. 30 undangan disebarkan dan malam harinya yang datang hanya 6 orang saja ..itupun harus di tambah pakai telpon. 6 orang yang datang ditambah pak RW kami bersepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan dengan yang mengudang Pak RW ...yang datang cuma namabah 2 orang dari 6 orang yang hari sebelumnya hadir. Kesepakantan pun di dapat juga dengan cara melakukan pemungutan suara melalui surat suara yang di sebarkan ke rumah rumah penduduk dengan 3 calon ketua RT. Hari Senin pukul 20.00 menjadi waktu terakhir masyarakat untuk mengembalikan surat suara.

Ketua RT dan Walikota atau kepala daerah yang lainnya memiliki kesamaan dan juga memiliki perbedaan. sama sama pemimpin namun banyak perbedaan mulai dari pendapatan, modal yang dikeluarkan. disaat pemilihan RT yang banyak orang menolak untuk dicalonkan sementara walikota banyak orang minta di calonkan hingga harus membayar sejumlah uang untuk dicalonkan. Ketua RT tidak mau di dukung sementara Walikota meminta dukungan hingga terkadang memberikan imbalan untuk di dukung. Ketua RT tidak ingin di kampanyekan sementara Walikota minta di kampanyekan sampai sampai menggunakan uang rakyat unutk berkampanye.....

hmmmmm sudah lah aku menarik napas dalam dalam ....semoga apa yang telah ku abdikan ini bisa membawa kebaikan dan menjadi modal untuk di akhirat kelak... semoga RT 04 RW 01 memiliki ketua RT yang lebih baik dari apa yang pernah ke perbuat dengan tidak meminta imbalan yang sama dengan sang "walikota".... amiiiiinnnnn

No comments:

Post a Comment