Total Pageviews

Wednesday, January 23, 2013

Bukit Lawang bukan lagi sekedar "Kepala Parit"



Kepala Parit adalah sebuah nama tempat yang Saya kenal sejak kecil menjadi tempat yang Favorit untuk di Kunjungi. Banyak orang yang berkunjung untuk berkemah (camping Ground). Derasnya air sungai yang bening yang bersumber dari pegunungan menjadi daya tarik tempat ini untuk di kunjungi pada akhir pekan. Nama Kepala Parit ini di beri oleh siapa saya sendiri juga tidak tahu. Sebuah pintu air akan Anda temukan saat kendaraan roda empat yang kita tumpangi akan berhenti di ujung jalan di daerah ini akan terlihat sebuah pintu irigasi yang mengatur masuk nya aliran air menuju sebuah irigasi untuk mengairi sawah sawah yang terbentang di sekitar perkampungan. Inilah mungkin mengapa masayrakat menyebut daerah ini "Kepala Parit" atau orang suku Karo di sana menyebut nya "Takal Parik". 

Saat ini Kepala Parit lebih dikenal dengan Bukit Lawang yang namanya sudah membahana di pelosok Negeri di manca negara maupun Nusantara. Sebagai Destinasi wisata Alam yang memiliki daya tarik selain alam juga terdapat Pusat Rehabilitasi Orang Utan yang hanya ada 2 tempat di Indonesia yaitu di Kalimantan Tengah dan Bukit Lawang. Program Rehabilitasi Orang utan ini juga menjadi Daya tarik bagi Wisatawan Manca Negara. Di Taman Nasional Gunung Leuser ini lah di upayakan kembalinya habitat binatang langka ini di bina, di sisi lain objek ini di manfaatkan sebagai masyarakat sebagai lahan untuk mencari rezeki dengan menjual jasa untuk merasakan keheningan dan kedamaian Hutan tropis dengan kicauan burung burung yang hidup di alamnya dengan teriakan teriakan monyet monyet liar di ata pepohonan. serta pemandangan alam dengan bentangan Hutan hutan yang hijau menjadi kan Destinasi Wisata ini banyak di kunjungi wisatawan asing. Hutan Bukit Lawang juga berperan memberikan kontribusi yang besar sebagai paru paru Dunia. 

Seekor Monyet di habitatnya 

Sungai Bahorok 

Akomodasi yang nyaman di tepi Sungai 


Ombak sungai yang deras dan menantang memberikan tawaran bagi wisatawan untuk merasakan tantangan untuk "rafting" atau dengan menggunakan ban mengikuti derasnya arus merupakan pengalaman yang eksotis.
bermalam di sisi sungai juga menjadi kenangan yang menarik dengan gemuruh suara sungai yang menjadi alunan musik untuk mengantarkan kita tidur akan di rasakan. Kuliner masayarakat sekitar walau hanya sekedar mie instant rebus saja mampu menjadi makanan yang mengasikan setelah berenang di Sungai. Masih banyak lagi tawaran tawaran menarik untuk di nikmati di destinasi wisata ini. 

Bukit Lawang memiliki berbagai tawaran menarik yang bisa di kemas dan di jadikan daya tarik wisata. pasca Bencana Bandir bandang yang terjadi beberapa tahun yang lalu berbagai pihak berupaya untuk membangun kembali destinasi wisata ini. upaya rehabilitasi dan perbaikan di lakukan. 

Minggu yang lalu saya bersama keluarga berkesempatan kembali ke daerah dimana saya dibesarkan dan di latih untuk menjadi praktisi di bidang pariwisata ini. banyak hal yang ingin saya keluhkan dengan kenyataan yang ada. tempat yang memiliki berbagai daya tarik dan alam yang menawan ini seharusnya mampu mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. Adapun kondisi kondisi yang menggugah hati saya untuk bersama sama elemen yang terkait untuk di pikirkan dan di cari jalan keluanya adalah : 
  1. Sarana Parkir : kondisi ini terlihat dikala hari libur besar dimana terjadi kemacetan yang panjang dan kesemerwutan yang akhirnya mengurangi kenyamanan pengunjung. sangat disayangkan sekali lokasi lahan parkir yang ada telah sesah dengan bangunan bangunan kios kios yang akhirnya timbul kesan kumuh di khususnya di pintu masuk ke objek wisata ini. 
  2. Bangunan bangunan di tepi sungai yang menutupi pemadangan atas keindahan sungai 
  3. Sampah sampah berserakan hingga ke sungai dan sangat tragis lagi jika warung warung dan penginapan penginapan maupun restaurant di tepi sungai membuang limbah nya ke Sungai yang menjadi daya tarik utama objek wisata ini 
  4. Restribusi yang menurut beberapa masayarakat sekitar juga terkadang membuat pengunjung tidak nyaman karena sering terjadi pungutan pungutan liar pada waktu waktu tertentu. 
Pos Pintu masuk ke kawasan Objek Wisata Bukit Lawang 

Pernasalahan permasalahan diatas menjadi tanggung jawab bersama untuk di carikan jalan keluarnya sehingga Bukit Lawang akan terjaga konsistensi nya dalam rangka sebagai motor penggerak ekonomi masayarakat sekitar juga sebagai Paru Paru Dunia. Para pemangku kepentingan seperti Dinas pariwisata Kabupaten Langkat hendaknya sebagai "leader" dalam menjadikan Bukit Lawang Sebagai Destinasi Wisata yang Nyaman bagi Wisatawan Nusantara maupun Mancanegara. 

Pelajar harus duduk diatas "oplet" dengan kondisi yang bisa membahayakan dirinya.

Hal lain yang menjadi kerisauan saya adalah sarana pendidikan yang kurang memadai bagi masyarakat setempat sebab dari dahulu saya kecil potret kehidupan seperti gambar diatas ini terjadi hingga saat ini masih belum tersedianya sarana transportasi yang layak dan nyaman bagi para Pelajar untuk menuju dan kembali dari Sekolah 

Semoga Tulisan saya ini menjadi semangat kita untuk menjadikan Bukit Lawang sebagai Destinasi Wisata yang Nyaman dan Indah .... dan memberikan damfak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar.






No comments:

Post a Comment