“Kepulauan sejuta Keindahan & Kenikmatan ”
The Islands of Paradise
Akhir pekan ini saya berkesempatan untuk
kembali mengunjungi negeri di ujung Utara Provinsi Kepulauan Riau. Kunjungan ke
Negeri Siantan ini merupakan tawaran emas dari Sang Kepala Dinas Pariwisata,
Kebudayaan dan Pemuda Olah Raga kabupaten Anambas Bapak Raja Ishak. Perjalan
ini kami mulai dari Bandara Raja Haji Fisabilliah. Siang yang mendung di hari
Jumat itu membuat jadwal keberangkatan kami di tunda atas alasan operasional
begitu lah sang pramugrari menyampaikan permohonan maaf nya kepada seluruh
penumpang di pesawat fokker 50 yang sedang parkir di appront Bandara untuk
menunggu persiapan lepas landas. Setelah sang pramugrasi menjelaskan tata cara
keselamatan yang wajib di sampaikan kepada penumpang sesuai regulasi
penerbangan sipil . Lepas landas berjalan dengan lancar dan sedikit guncangan
terasa disaat pesawat menembus awan awan hitam yang bergumpal di udara. Setelah
kira kira 20 menit di udara sang pramugrasi dengan senyumannya menawarkan
sebotol air mineral dan beberapa kue/roti yang ditawarkan kepada penumpang
untuk di ambil, satu aja ya kali malu juga mau ambil banyak, ntar di kirain
lapar lagi.
“ Flight attendant .... “”prepare for arrival” begitu
terdengar suara Pilot memberikan aba aba kepada pramugari untuk mempersiapkan
segala seuatunya untuk landing kemudian tedengan suara lembut dari sang
pramugari berkata “Penumpang kami yang terhormat sesaat lagi kita akan tiba di
Bandara Matak, mohon pastikan sabuk pengaman Anda terpasa, menegakkan sandaran kursi, emnutup meja
dihadapan anda”. Disaat itu dari jendela terlihat bentangan pulau pulau indah
yang tersebar di atas lautan yang biru di hiasi oleh rumah rumah penduduk di
tepi pulau pulau menambah keindahaan pemandangan. Nice Landing captain ....
Selamat datang di Matak Airport. Setelah mengambil barang di cabin kami pun
menuruni tangga pesawat yang tidak begitu tinggi. Pemandangan Bandara yang
walaupun kecil namun terlihat sibut pada saat itu karena di bandara ini sedang
terparkir 2 pesawat dan 2 unit helicopter yang seluruhnya adalah pesawat untuk
keperluan operasioal Conoco Philips dan Persuahan Migas lainnya yang memang
bandara ini adalah milik mereka. Bandara kecil namun memliki pengamanan yang
ketat dan rapi. Terlihat bangunan masih baru saja di renovasi hal tersebut
terlihat dari bangunanya yang kokoh dan berdiri tegar.
Kota Tarempa pun sudah terlihat oleh mata, sebuah kota
dengan rumah rumah yang bertengger di lereng lereng bukit dengan batu batu besar
terlihat di sekitar kota ini. Kebeningan airnya membawa kita dapat menikmati
keindahan karang karang laut di sekitar pelabuhan. Setibanya di Pelabuhan Pak
kepala Dinas rupanya sudah mempersiapkan semuanya berikut sebuah sepeda motor
dengan plat Merah, langsung di berikan kepada saya .... ini kunci motor dan
kamar sudah di booking di Tarempa Beach kamar no . 317. Setibanya di hotel saya
pun meminta kamar yang di pesan oleh Pak Kepala Dinas, Kamar ekskekutif ini Pak
...begitu kata sang penerima tamu hotel yang kalau di lihat namanya tidak
sesuai dengan kenyataan karena di depan atau di sekitar hotel tidak ada pantai
sama sekali... saya heran kenapa namanya pakai “beach”. Mungkin karena kalau
dekat laut atau karena yang memberi nama juga mengartikan bahwa sesuatu yang di
tepi laut adalah “beach”.
Tak sabar lagi untuk menyusuri Kota yang 2 tahun lalu
pernah saya kunjungi, kini banyak berubah sebab kunjungan saya terdahulu jembatan
yang terdapat di depan hotel kami ini belum rampung pengerjaannya, namun
sekarang jembatan ini telah menghubungkan daratan di ujung pulau ini. Sunset
momentum yang baik untuk di abadikan bongkahan batu batu besar di tepi Pulau
dengan keunikan sebuah pemandangan susunan batu seolah olah di susun sehingga
terlihat rapi dan berdiri tegar. Ombak ombak kecil menghantam bebatuan menambah
eksotiknya pemadangan sore itu.
Malam semakin nikmat dengan
suguhan udang dengan bumbu lada hitam di tambah sayur “baby Kailan” dan minuman
the pahit hangat menambah semangat baru setelah perjalanan panjang dari Kota
Tanjungpinang, di sela sela makan malam kami berbincang bincang dengan Bapak
Raja Ishak Kadis Pariwisata dan Hidayat “sang Kapten” Speed boat yang membawa
kami untuk menyusuri liku liku keindahan Kepulauan Anambas.
Pagi itu suasana tenang perlahan
lahan matahari naik di ufuk timur menyinari lereng bukit di Pulau Siantan
dengan teras laut yang tenang membangunkan tidur ku yang lelap setelah
perjalanan kemarin. Inilah kisah perjalan di negeri Siantan Kepulauan Anambas
bermula berikut catatan catatan yang saya bisa ungkapkan melalui tulisan ini :
Kota Tarempa Negeri Siantan
Kota ini sudah dikenal dahulu kala sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang, mungkin publikasi dan informasi yang minim terhadap kota ini sehingga mungkin banyak orang secara nasional belum mengenal Kota ini. Kota yang memang terlihat sempit akibat pertumbuhan yang pesat atas dampak sebagai pusat pemerintahan Kabupaten yang termuda di Provinsi Kepulauan Riau ini sangat terasa dan sangat membutuhkan konsef pengembangan yang terpadu sehingga keindahan Kota ini akan dipertahankan. Rumah rumah di tepi laut kemudian berkembangan terus di atas lereng lereng Bukit yang satu saat nanti akan menghadapi kendala bila tidak di antisipasi dengan baik. Keunikan Kota tua ini bisa kita rasakan dari tawaran kuliner yang beraneka ragam mulai makanan ringan hingga makan berat dengan komoditi utama seafood seafood segar (fresh…real fresh)
Beberapa kuliner yang
menggiurkan di Kota ini
·
Kerenas
·
Mie
Tarempa
·
Roti
Goreng
·
Nasi Dagang
·
Lakse
·
Bingke
·
Ikan
Kerapu Sambal ijo
·
Ikan Merah
Asam Pedas
Pantai Pulau Ayam
Pulau yang terletak di depan
pulau jemaja ini dianugerahi oleh sang Pencipta dengan berbagai keindahan dan
keunikan. Posisinya yang terlindung dari terpaan angin Utara yang merupakan
tantangan besar daerak Kepulauan Anambas di saat musim nya, pasir pantai nya
yang putih dan terhampar di depan air laut yang bening dengan karang karang
laut yang hanya berjarak 20 meter dari
bibi pantai kemudian phon kelapa yang tumbuh subur di daratannya dengan
bentangan bukit yang menutupi Pulau ini dari hembusan angin dari bagian utara
menjadi kan Pulau ini benar benar “indah dan Menawan”
Pantai Padang Melang
Pantai yang paling terpanjang
yang pernah saya lihat dalam hidup saya adalah Pantai ini lebih kurang
panjangnya 7 Kilomenter dengan hamparan pasir putih yang bening bak Kristal
yang bertebaran bersinar dikala siang hari. Pantai yang saat ini menjadi idola
masyarakat sekitar disaat waktu waktu tertentu untuk mandi dan bermain di
pantai. Pantai ini memiliki beberapa sarana pendukung seperti gazebo, toilet
atau ruang bilas, warung warung milik masyarakat setempat yang menjual berbagai
minuman dan makanan ringan. Lapangan volley pantai juga sudah tersedia disini.
Minum kelapa dengan hembusan angin sepoi sepoi sambil duduk di gazebo gazebo
menjadi kegiatan utama bila tidak berkatifitas di laut. Jika hendak mencoba
memakai perahu kecil yang masyarakat sekitar menyebutnya “perahu appolo”
pengganti kayak menjadi tawaran menantang untuk beraktifitas di pantai, jika
belum pintar menggunakannya mintalah nelayan setempat untuk mengajari cara
menggunakannya.
Wisata Agro di Jemaja
Di selatan Pulau Jemaja terdapat
kawasan pertanian dengan kunikan dan suasana kampong yang damai dan tenteram.
Bentangan sawah dan kebun kebun masyarakat yang bercocok tanam dengan berbagai
tanaman seperti Padi, semangka, jeruk, sawi, kangkung dan banyak lagi tumbuhan
tumbuhan pertanian yang dikelola oleh patani local bisa menjadi daya tarik
wisata di Pulau ini. Kebanyakan pengolahan pertania di kawasan ini masih di
lakukan secara tradisional. Peternakan lembu juga menjadi pemandangan yang unik
yang juga memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan wisata agro di kawasan
ini.
Snorkeling di
Teluk Asam Pulau Mandariauw
“Menakjubkan” itulah kata yang
keluar dalam benak saya ketika menceburkan diri ke lautan yang bening di sebuah
kawasan karang karang laut yang indah bertebaran di dasar laut dengan lenggak
lenggok ikan dengan berbagai jenis dan warna yang berbeda, berbaris beiringan
meliuk liuk diatas karang menjadi sajian pemandangan yang menkjubkan. Tidak
butuk keahlian yang banyak untuk melakukan kegiatan ini, dengan bantuan kaca
mata selam dan alat snoerkling untuk bernapas di tambah lagi pelampung Anda
akan menikmati keindahan bawah laut Kepulauan Anambas ini dengan mengasikan dan
saya yakin kita bisa ketagihan.
Pantai Penjalin
Pantai dengan
pasir putihnya menjadi pantai lainnya yang memberikan kesan bahwa Kabupaten
Anambas ini memiliki kekayaan dan potensi besar terhadap pengembangan wisata
bahari. Pantai dengan kombinasi kawasan karang laut yang tidak jauh dari bibir
pantai ditambah lagi suasana batu batu besar di tepi pantai menjadikan pantai
ini menjadi pantai yang mesti di kunjungi kalau berkunjung ke Anambas. Namun
kondisi saat ini belum ada transportasi laut yang regular dari dank e Pulau ini
sehingga kita harus menyewa kapal untuk menuju pulau Ini. Diving dan Snorkeling
menjadi kegiatan yang mengasyikan di sekitar Pulau ini
Pulau Durai – Penangkaran Satwa Langka - Penyu
Pulau Durai
hanya lebih kurang 30 menit dengan speed boat dari Kota Tarempa. Di Pulau yang
juga memiliki pantai Indah dan Karang karang laut ini memiliki keunggulan dan
kunikan lain yaitu sebagai pusat penangkaran dan pengembang biakan hewan langka
yaitu Penyu. Pulau ini di huni oleh seorang Kakek yang menurut beliau sudah di
situ sejak 24 tahun yang lalu di bantu seorang pemuda bernama Sabri. Mereka
berdua disana membantu perusahaan pengolahan Migas untuk program penyelamatan
hewan langka tersebut. di sebuah rumah yang sederhana dan sudah tua menurut Pak Lani itu mereka mendata dan mengindentifikasi proses pengembang biakan
Penyu yang bertelur di sekitar Pulau Durai. Penyu merupakan hewan yang memiliki
keunikan dimana dia menetas dia akan kembali lagi bertelur di tempat itu sebuah
fenomena yang menarik untuk terus di pertahankan dan di lestarikan.
Perairan Pulau Durai juga menyimpan
banyak rahasia yang belum terungkap keindahan bawah lautnya yang mampu
memberikan pemandangan yang menakjubkan bagi para penyelam dengan karakter ikan
ikan besar dan karang karang laut yang indah menjadikan tawaran aktifitas lain
di sekitar Pulau ini
Untuk menuju kawasan destinasi
wisata diatas dapat dilalui dengan cara :
1.
Melalui
Kapal dengan cara naik Kapal Bukit Raya, Sabuk Nusantara berangkat dari
Tanjungpinang (jadwal cek di Kantor Pelni)
2.
Ferry –
dari Tanjungpinang ke Kota Letung Jemaja dan Kota Tarempa di Siantan (jadwal
masih menunggu setelah musim angin utara selesai)
3.
Melalui
Pesawat SKY Aviation Tanjungpinang – Matak
kemudian di lanjutkan dengan speed boat menuju Kota Tarempa dan Anda
harus bermalan untuk melanjutkan lagi keesokan harinya dengan Kapal menuju Kota
Letung. Tiket bisa di dapatkan di EMKA Tours Jalan Ahmad
Yani batu 5 atas Tanjungpinang
Fasilitas Pendukung :
1.
Hotel
/losmen tersedia dari harga Rp. 150.000 hingga Rp. 400.000
2.
Restaurant
(seafood- warung warung masyarakat)
3.
Transportasi
: Ojek atau rental mobil
Waktu berkunjung :
·
Maret
hingga July
Selamat menikmati
keindahan Kepulauan Anambas .....The Islands of Paradise
Mantab .... belum sebulan dr Anambas ... eeehhh jd kangen bgt mau balik abis baca ini... ^_^
ReplyDeleteyyeyeeyeye.... boleh share ngk yah... hahahahahaha.mantap
ReplyDeleteSilahkan ...untuk yang bermanfaat
Deletekalo berkunjung ke anambas sekitar bulan september gimana yaa om ?
ReplyDeletetrus dr batam ada ga yah yang nyewain kapal seperti yact kecil gitu ? yg bisa di pake untuk trip keanambas ?
mohon info nya ya om
bls via email aja om :)
makasih
izphit165@yahoo.co.id