Perjalanan ke Desa Resang yang berada di wilayah Kecamatan Singkep Selatan Kabupaten Lingga, berawal dari ajakan teman yang sedang mengembangkan kawasan pertanian. Ada sekitar lebih kurang 100 Ha lahan di sebuah kampung bernama Tanah Putih beliau kembangkan menjadi kebun pertanian. Bapak Yanto atau dikenal Pak Totok, beliau sedang mengembangkan pertanian modern dengan menanam berbagai tanaman seperti Durian Musang King, Pepaya, Semangka, Bawang dan lainya. Kunjungan kedua saya ini setelah sebelumnya diajak Bang AWe (Alias Wello) Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akhir Tahun 2020 kemarin. Sebelum nya saya sama sekali belum mengetahui kalau lokasi beliau mengembangkan Pertanian ini berada di Desa Resang. Belum banyak refrensi saat saya coba buka di penelusuran jaringan internet tentang Desa Ini.
|
Salah seorang petani sedang memanen Pepaya |
|
Hamparan kebun Pertanian yang sedang di garap |
|
Salah satu Pohon Durian yang diperkirakan 2 atau 3 tahun lagi berbuah |
Sebelum berangkat ke Kabupaten Lingga Saya di tantang untuk ikut turut kelaut untuk memancing Ikan di beberapa spot yang cukup menarik dari beberapa pengalaman memancing yang ia tunjukan melalui Telpon genggam yang berisi video dan gambar hasil pancingan nya. Luar Biasa Ikan Kerapu, Kemejan dan Ikan Pari dan lainnya.
|
Speed Boat ini dilengkapi dengan Radar, GPS dan peralatan lainnya, mesin 2 unit dengan kekuatan 200 tenaga kuda (horse power), kamar kecil, musik, ruang istirahat, dan di design untuk memancing, Snoerkling atau Diving. Kecepatannya bisa mencapai 36 Knot |
|
Ikan kerapu seberat 7 Kilogram berhasil strike. |
|
Ikan Kerapu, Hiu dan Kemejan, berhasil ditangkap dengan menggunakan pancingan Sumber Photo : Pak Yanto alias Totok beberapa waktu lalu |
Melanglang ke Desa Resang ini menginspirasi saya beberapa catatan untuk mengelaborasi pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat di sini. Agro Mina Wisata sebagai produk yang di kolaborasikan. Di desa ini terpantau oleh saya ada beberapa kawasan Pertanian dan Peternakan yang sudah mulai dirintis dan di bangun. Ada perkebunan Durian, Pepaya, Semangka, Lengkeng, Mangga dan saya yakin masih banyak lagi kebun kebun yang berada di pedalaman yang bisa di olah menjadi atraksi wisata. Di kawasan laut Memancing, Snoerkling dan Kawasan pantai dengan pasir putihnya bisa di kelola melalui pemberdayaan masyarakat desa. Kawasan ini memiliki potensi "Giant fish" atau ikan ikan besar yang memiliki pasar wisatawan baik Nusantara maupun Mancanegara. Terbayang oleh saya jika desa ini ditata dan di kelola dengan baik dengan mengandalkan sektor pertanian dan bahari di dukung dengan produk wisata interaktif dengan berbasis kearifan lokal, rumah rumah penduduk menjadi sarana akomodasi (homestay) dengan mengangkat kuliner lokal saya yakin ini menarik untuk di tindak lanjuti. Ada hasil pertanian seperti Durian, Pepaya, Kelapa, dan buah buah segar yang bisa langsung di petik dari pohonnya akan menjadi tawaran bagi para wisatawan yang berkunjung saya yakin ini akan merangsang orang untuk datang.
Penguataan ekonomi masyarakat desa akan terbangun dengan sendirinya. Petani, Nelayan, Pelaku UMKM, masyarakat akan merasakan dampak ikutan dari kolaborasi ini. Infrastruktur akan terbangun seiring dengan kemajuan daerah ini.
Infrastruktur, Sumber Daya Manusia, Pelaku usaha lokal, harus terus dibina dan dikembangkan sebagai langkah pencapaian menjadikan Desa Resang yang Terbilang. Desa yang mampu mengangkat nama Baik Kabupaten Lingga di tingkat nasional maupun internasional. Pastinya perekonomian di Desa ini akan menjadi lebih baik melalui penguatan dan peningkatan produktivitas Pertanian, Kelautan, Perikanan dan Pariwisata.
Perjalanan 3 hari di sini membuat Saya tertantang untuk mewujudkan Agro Mina Wisata Resang yang Terbilang. Semoga gagasan ini disambut baik semua pihak untuk bekal kita menuju akhirat
secangkir teh tanpa gula di pagi yang cerah di hamparan kebun Durian King yang katanya 1.000.000/kilogramnya.
Tak sabar menunggu saat panennya tiba dan mancing Strike ikan Kerapu atau Kemejan
Tanah Putih 03 Maret 2021,