Tuesday, April 12, 2011

Menuju Titik Terjauh - Negeri Timbalan Riau

It’s Bintan Breathtaking Journey 

Sebuah kapal sudah tersandar rapi di sebuah pelabuhan milik Kantor Navigasi Kijang. Kapal yang sehari hari nya bekerja untuk memelihara Sarana Bantu Navigasi itu Hari ini akan di pergunakan untuk mengakut seluruh rombongan kunjungan Kerja Bupati Bintan menuju Kecamatan Tambelan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan oleh Bupati Bintan beserta unsur satuan kerja perangkat dinas di Kabupaten Bintan. 
Gemuruh Horn memecah keheningan pelabuhan yang memang jauh dari keramaian penduduk yang menandakan persiapan keberangkatan kapal akan segera dilakukan. Sesaat setelah Bupati Bintan beserta istri naik ke atas kapal sang Nahkodapun memerintahkan awak kapalnya untuk melepas tali penambat di dermaga itu. Kapal KN Jadayat itu lah nama kapal yang kami tumpangi dengan kecepatan 10 Mil / jam yang akan menempuh lebih kurang 240 mil menuju kecamatan Tambelan negeri yang dijuluki Timbalan Riau. Lebih kurang 200 orang di tambah 22 awak kapal menelusuri laut cina selatan yang membiru di siang itu. Kapal yang di Nahkodai oleh Lauren De Pretes yang awal nya Aku berpikir sang nahkoda adalah seorang warga negate asing, Portugis atau Spanyol begitu dalam benak Ku. Perjalanan yang panjang yang sebelum nya belum terbayang di benak ku karena negeri ini baru pertama kali akan ku kunjungi.

Tiga jam perjalanan dari pelabuhan Kapal mulai memainkan iramanya mengikuti aluran gelombang laut Cina Selatan yang terkenal dengan gemulai dan lenturnya ombak di kawasan perairan ini. Satu kesempatan untuk berbincang bincang dengan sang Nahkoda Kapal dan bersama Mantan Nahkoda Kapal KN. Jadayat mengisi waktu perjalanan yang memberikan berbagai ilmu dan berbagi pengalaman bekerja sebagai seorang pelaut bak kata lagu “ Siapa Bilang Pelaut Mata Keranjang”. Dengan bersemangatnya sang Mantan Nahkoda Kapal ini juga berbagi tentang peralatan yang digunakan untuk membantu sitem operasional kapal yang aku lihat cukup modern dan canggih. Hitungan jarak, mengisi buku jurnal dan banyak ilmu yang dibagi bagi  dan apresasi untuk Sang Nahkoda dan Mantan Nahkoda .

Perjalanan ini memang sudah berulang ulang yang secara tahunan dilakukan oleh Bupati Bintan dimana untuk menghilangkan rasa kejenuhan para penumpang pihak Bupati Bintan mempersiapkan sarana hiburan dengan membawa pemusik keyboard dan penyanyi untuk menghibur seluruh penumpang yang ada. Acara hiburan yang di pandu oleh seorang MC Ustad Chandra yang cukup kocak dan humoris menjadikan suasana perjalanan menjadi hidup dan mampu menhilangkan kebosanan para penumpang Kapal tersebut. Dalam suasana kekeluaragaan itu Bupati Bintan Bapak Ansar Ahmad beserta pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bintan menyempatkan untuk berdialog dengan tokoh tokoh masyarakat dan juga menyumbangkan suara emasnya untuk bernyanyi bersama. Lagu demi lagu sehingga matahari terbenam di upuk barat Hiburan pun di hentikan sejenak untuk istirahat dan shalat Maghrib dan akan di lanjutkan setelah shalat Isya.

Perjalanan menelusuri ombak ombak Laut Cina Selatan pada malam itu terasa semakin bergelora dan kami pun beristirahat di ruang makan yang memang kapasitas tidur atau kamar di Kapal ini sangat terbatas sehingga bagi penumpang yang ikut dapat memilih tempat tidur yang nyaman bagi masing masing penumpang.

Matahari belum memunculkan wajahnya dan kami pun sudah terjaga dari tidur yang memang tidak bisa terlelap seoerti tidur di rumah. Kami memilih untuk menunggu matahari terbit yang kebetulan posisinya ada di depan haluan kapal. Pemandangan Matahari terbit yang indah, perlahan lahan matahari muncul dari upuk timur dan sayup sayup terlihat bentuk pulau pulau yang berhampiran dengan pulau yang menjadi tujuan kami. Negeri Timbalan Riau itu semakin lama semakin jelas terlihat dan kira kira pukul 9 pagi tampak speeb boat “SRI Tambelan” yang merupakan kapal untuk operasional Camat Tambelan dan kapal Puskesmas Keliling serta sekitar 20 kapal nelayan menyanbut kedatangan sang Pemimpin Negeri. Kapal kapal nelayan dengan kibaran bendera merah putih di atas kapal seolah olah menandakan begitu berkobarnya semangat dan harapan akan kedatangan sang Pemimpin.

Tak begitu lama kapal pun mengurangi kecepatan untuk memasuki alur mengikuti rambu rambu yang tersedia di sisi kiri dan kanan kapal. Terlihat begitu meriah di pelataran pelabuhan telah berdiri Camat, Kapolsek tokoh masyarakat. Iringan musik kompang menggema di pelabuhan dengan bersemangat para ibu ibu itu bernyanyi untuk menyambut kedatangan rombangan Bupati Bintan. Dengan memakai Tanjak Bupati Bintan beserta Istri, Ketua DPRD Bintan dan Sekda Bintan di sambut dengan hangat oleh pempimpin negeri itu dan masyarakat yang antusias berbaris di sisi kiri jalan untuk bersalaman dengan Bupati beserta rombongan. Rombongan pun di jamu dengan teh dan kopi tidak ketinggalan zuadah atau makan local yang menggoda. Tidak begitu lama beristirahat rombongan pun bertolah dengan sarana transportasi yang sangat terbatas lebih kurang hanya ada 4 mobil saja yang ada di sana itu pun mobil pick up terbuka dan sebuah ambulance. Kegiatan Bupati Bintan pun di lanjutan di halaman rumah kediaman resmi Camat Tambelan yang di awali dengan penyambutan dengan atraksi silat, kemudian acara resmi serta dialog dengan masyarakat yang menginginkan beberapa percepatan pembangunan dan dukungan pemerintah Kabupaten Bintan yang antara lain :
  1. Pembangunan bidang Perbankan
  2. Peningkatan pelayanan Listrik yang saat hanya melayani dari jam 6 sore sampai dengan jam 6 pagi saja untuk itu masyarakat yang kesehariannya membutuhkan aliran listrik
  3. Membantu pendistribusian dan promosi produk industri rumah tangga seperti kerupuk, ikan asin dan lain lain
  4. Pengembangan Kepariwisataan
  5. Pembinaan ahlak generasi muda
  6. Meningkatkan pengawasan kelautan dari penjarahan oleh orang orang asing di perairan Tambelan
Dari point point tersebut diatas kami sangat tertarik dengan point no 4 (empat) dimana menjadi core bisnis kami dan memiliki pengalaman di bidang tersebut. Kami juga menyaksikan Bersempena kegiatan tersebut di lakukan penanda tangan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Bintan yang dalam hal ini di wakili oleh Bupati Bintan dengan Managemen Bintan Resort Cakrawala yang di wakili oleh Bapak Syamsumar dalam hal program penyelamatan hewan langka yaitu Penyu. Diketahui bahwa Tambelan merupakan “surga” penyu di mana dari 72 pulau yang terssebar di Kecamatan ini ada lebih kuran 5 pulau yang menjadi tempat pertumbuhan dan produksi telur penyu terbesar yang diperkirakan lebih kurang 800.000 telur di produksi selama sebulan ????.
Sore hari itu saya mencoba berkeliling dengan menggunakan sepeda motor untuk melihat lebih dekat potret kehidupan masyarakat di Tambelan yang  cukup memiliki hidup yang diatas rata rata, hal ini telihat dari konsumtif dan cara hidup sebagian besar masyarakat di sana seperti : parabola di depan rumah, sekilas terlihat prabotan dan kursi tamu yang terbuat dari kayu jati dan prabotan yang mewah.
Beberapa rumah sudah terpasang pendingin ruangan atau AC, hiruk pikuk kendaraan roda dua yang memang karena keterbatasan ruas jalan saja sehingga masyarakat enggan membeli mobil.

Wisata Kuliner
Canda dan tawa masyarakat yang bersenda gurau di tepi jalan dan di beranda rumah kami rasakan begitu terlihat keramahan yang di sajikan kepada para pengunjung dan memang hari itu seluruh masyarakat memang menjadi tuan rumah. Pengalaman yang berkesan bagi saya ada saat saya masuk ke beberapa rumah di meja makan selalunya tersedia hidangan yang tersaji rapi mulai dari sarapan pagi, makan siang dan malam selalunya tersaji di meja makan. Kue Bingka Berendam dan Roti serikaya menjadi santapan yang selalunya ada. Dan memang katanya “Anda akan belum sampai di Tambelan jika belum menyantap makanan tersebut” begitulah masyarakat sana selalu berkata. Sayang saya tak sempat menikmati Bingke berendam di campur dengan pisang goreng hangat. 

Asam pedas menjadi hidangan utama ditambah lagi sambal belacan dengan campuran mangga, ikan goreng dan ikan gulai, kesegaran ikan ini terasa sekali. Dan saya berkeyakinan orang orang Tambelan itu pinter pinter ada  2 profersor katanya dari Negeri itu ya ...saya yakin karena sering makan ikan katanya bisa buat kita pintar. Begitu banyak jenis ikan ikan yang harganya mahal dihasilkan dari perairan Tambelan ini. Bubur pedas sempat menjadi santapan saya di sore itu dengan rasa nya yang khas mampu memberikan kehangatan badan sehingga terasa segar dan menyehatkan. Ikan salai yang juga menjadi andalan daerah ini terlihat banyak masyarakat yang menjemur dan melakukan proses produksi ikan ini dan ikan salai ini memiliki aroma yang khas jika di olah dengan racikan bumbu bumbu yang tepat yang mampu meningkatkan selera makan yang tinggi

Wisata Memancing
Potensi kelautan dengan ikan ikan yang berlimbah menjadikan Kecamatan Tambelan ini menjadi surga bagi mereka yang suka dan menyenangi kegiatan memancing. Salah seorang warga Tanjungpinang yang sengaja datang kesana mencoba untuk menjajal potensi memancing mengakui memang Tambelan memiliki potensi laut yang berlimpah. Beliau menuturkan ada 70 ekor ikan yang berhasil di pancing selama 2 kali melaut dengan waktu lebih kurang 4 jam saja memancing. Namun ia mengatakan tidak puas dengan keterbatasan waktu sehingga berkeinginan untuk kembali ke Tambelan dengan tantangan ikan ikan besar seperti di acara salah satu televisi swasta nasional itu katanya.
Pengalaman lain yang saya dengar dari rekan rekan yang ikut dengan rombongan dimana mereka memancing iseng iseng di kapal yang kami gunakan terparkir di pelabuhan, ada beberapa kali kail mereka dimakan ikan besar dan pengalaman yang tidak terlupakan bagi mereka ketika seekor ikan krapu yang cukup besar terpancing, dengan berbagai upaya dan cara mereka mencoba untuk menarik tali pancingnya sehingga beberapa orang yang di kapal tersebut tertegun melihat proses penarikan ikan tersebut, sampai sampai salah seorang rekannya mengabadikan dengan menggunakan video dari handphone nya. Melalui handphone itulah mereka menceritakan pengalamannya menarik ikan Krapu yang diperkirakan harga seekornya mencapai Rp. 800.000. sungguh merupakan atraksi yang menarik untuk dijadikan kegiatan berwisata.

Wisata Bawah Laut
Siang itu matahari bersinar cerah sehingga menjadikan warna laut di sekitar pelabuhan kelihatan bening  dan karang karang yang tersebar di sekitar pelabuhan terlihat jelas, ikan ikan yang bermain di sekitar karang karang tersebut membuat minat saya untuk terjun kelaut semakin tinggi. Memang persiapan untuk “bersnorkling” sudah dipersiapkan dari Tanjungpinang. Byuuuuurrr.... Saya pun langsung terjun ke laut dengan menggunakan sebuah kaca selam dan selang dilengkapi “life Jacket” yang saya pinjam dari kapal saya pun mengapung disekitar pelabuhan. Terlihat karang karang dan ikan ikan bermain dengan riang gembira ada yang kecil dan ada juga yang besar. Pandangan saya terganggu melihat beberapa karang yang sudah rusak dan ini menjadi catatan bagi saya mengapa orang orang ingin mendapatkan sesuatu itu dengan tidak memikirkan masa depan. Rasa kepedulian terhadap lingkungan yang kurang serta tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian ekosistem dan biota laut ini menjadi sesuatu yang perlu di pikirkan secara seiurs oleh orang orang yang memiliki kewenangan terhadap itu. Hal ini juga terpikir oleh saya sepanjang jalan diatas kapal kebanyakan orang dengan tidak merasa bersalah membuang sampah kelaut. Aku berpikir dan berharap semoga mereka mereka cepat sadar dan tidak membuang sampah kelaut dengan seenak perut nya itu.

Ada seorang nelayan yang saat itu sedang menyandarkan kapalnya di pelabuhan mengajak saya untuk bersnorkling lebih jauh lagi dari lokasi yang saya sudah lihat. Tawaran itu saya terima dengan senang hati dan leboh kurang dengan jarah 300 meter dari pelabuhan kami pun turun dan mengapung melihat seperti apa bawah laut nya. Cukup indah dengan jernihnya pandangan merupakan modal yang besar untuk menjual potensi bawah laut di Tambelan menjadi atraksi wisata minat khusus. Di sisi lain bahwa Penyu Penyu yang menjadi hewan langka di dunia dengan keunikan unikan nya menjadi daya tarik khusus untuk terus di kemas menjadikannya sebagai atraksi wisata yang berbasis edukasi dan konservasi.

Wisata “ Luxurious Resort “ atau “Private Islands”

Pulau pulau dengan pasir putih di Kecamatan Tambelan
Pulau pulau yang berjumlah 72 buah dengan ukuran kecil dan besar yang tersebar di wilayah Kecamatan Tambelan memiliki karakter bukit dan pantai berpasir putih dengan bebatuan bebatuan besar menjadi sajian pemandangan yang menarik, walaupun perjalanan yang pertama kali ke wilayah ini saya belum berkesempatan untuk melihat secara dekat pulau pulau tersebut namun saya bisa lihat dari kejauhan beberapa pulau memiliki keindahan tersendiri yang di padukan dengan beningnyanya air laut. Konsep pengembangan wisata eksklusif menjadi tantangan bagi semua pihak untuk menjadikan Tambelan menjadi destinasi wisata dunia. Maldives, Caribbean, Pulau Redang di Malaysia dan Pulau Nikoi di Bintan bisa di jadikan contoh untuk mengembangkan pulau pulau kecil di wilayah ini. Villa Villa diatas air laut yang membiru di tambah aktifitas berjemur di pantai serta fasilitas bersnorkling dan diving menjadi tema tema sajian resort resort yang berkelas dunia dengan akses khusus dengan menggunakan “sea plane” atau kapal pribadi (yacht).
Tambelan menyimpan begitu besar potensi keindahan alam khususnya laut  dengan perpaduan keramahan masyarakat lokal menjadi modal utama menjadikan Tambelan sebagai Destinasi Wisata Unggulan di Asia.

Wisata Sejarah
Tambelan yang juga dikenal dengan Negeri Timbalan Riau memiliki sejarah penting dalam masa kejayaan kerajaan Johor – Pahang  ini terbukti dengan adanya makam Sultan Abdulah Maayatsyah Dan beberapa peninggalan peninggalan sejarah di masa itu yang sampai saat ini bisa di temukan di beberapa tempat di Kecamatan Tambelan. Bukti Bukti lain dapat di lihat dari beberapa catatan sejarah seperti buku Tuhfat al Nafis karangan Raja Ali Haji.

Perjalanan saya ke Negeri Timbalan Riau ini memberikan pengalaman indah yang sulit di lupakan dengan berbagai hasrat di benak kepala ini untuk dituangkan sebagai program yang bisa memberikan keuntungan kepada semua pihak

Sail Tambelan menjadi program yang sedang saya piker untuk di gagas pada tahun 2012. Dukungan semua pihak sangat di harapakan untuk terlaksanaanya program itu. 

Let's Sail Tambelan …..Save the Turtles …..feel the peaceful .....







No comments:

Post a Comment